Wednesday 23 April 2014

cinta

         Dalam urusan asmara sungguh ku tak mampu untuk membaca tapi ku mampu untuk mencinta dan mengembara serta mencerna dengan seksama didalam singgah sana sukma yang utama, dalam urusan harta memang ku terlihat nista penuh realita sindiran, tertawaan, hujatan bagai tautan yang melelahkan.
         Mencoba bergerak resiko tertabrak sedikit mendongkrak tapi terlarak, pelampiasan sesaat itulah arak yang membuat keadaan semakin rusak hingga ku katakan "fak" yang rusak retak dan melawak melunak.
         Isyaratku menjadi sebuah laku dalam hidupku meski berliku tapi tetap terpenuhi dan kau akui, terkadang isyarat yang menjadi pemikat tapi di anggap sesat juga terus dilaknat sebagai penghianat kau memaknai cerita sungguhlah hebat tapi kau lupa bahwa kau hanya seekor ulat yang berbulu lebat orang lain pun enggan melihat apalagi menjilat yang ada kau akan dibasmi dan disayat,,,, sekali lagi camkan dan ingat serta renungi ayat didalam hayat.
         Apakah itu takdir? ku tak mengerti,,, karna itu pula ku mengalir meski harus ku singgap sebuah tabir yang bermanfaat untuk diri sendiri agar mandiri tidak terperangkap ataupun bersandar pada yang dikanan ataupun  di kiri kadang lelah menghampiri tapi tidak menjadikanku diri sunyi tetap saja ku menari untuk hilangkan rasa luka diri sehingga ku merdeka dan mampu untuk terus bedikari sepanjang hari hingga akhir hari di alam sana nanti alam abadi dengan kekasih sejati.

Tuhan menjadi sandaran semua jalan dengan ku bertahan itulah wujud dari rasa iman.
Camkan semua kalangan untuk segala tindakan dari pilihan firman coba kau tengok akan indahnya furkan dari situ pula tercipta indahnya kebersamaan untuk tahu adanya rahasia kewujudan dari dzat segala ciptaan.

No comments:

Post a Comment