Thursday 10 April 2014

berkaca

terkadang saya lebih memilih untuk melihat kesana kemari tanpa melihat diri ini namun sewaktu saya hendak menatap jauh kesana tanpa saya sadari ternyata pas didepanku dihadapanku didepan mataku ada sebuah cermin yang menghalangi pandangan saya untuk lebih jauh saya melihat dunia , untuk lebih luas melihat dunia  yang terjadi yang terlihat disana hanyalah gambar yang usang yang penuh dengan kotoran semakin lama gambar itu didepanku didepan mataku semakin terpuruk dengan suatu yang mengharukan membingungkan timbul banyak pertanyaan, timbul banyak pertanyaan juga pernyataan "mengapa suka melihat jauh bukan yang ada didekat, mengapa memilih keluar bukan didalam".
dan ketika saya memulai langkahku yang penuh dengan harapan kebanggaan serta kebahagiaan juga kepastian masih saja ada halangan apa memang ini sebuah resiko dari sebuah pilihan apa memang inilah sebuah kenyataan yang  selalu tersendat-sendat dengan keadaan terbengkelai oleh lingkunga seakan-akan ada pagar tembok yang membatasi gerak dan langkahku haruskah? akankah?
patah bersumpah hanya menjadi sampah.
tiada lagi guna bila tiada fakta.

No comments:

Post a Comment